Politeknik Kreatif Indonesia (Poltekindo) turut berpartisipasi dalam acara Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan oleh Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) yang berlangsung pada tanggal 26 Februari 2025. Acara ini bertujuan untuk membekali pelaku UMKM dengan keterampilan dan strategi yang dapat meningkatkan omzet secara kreatif dan efektif. Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari MoU kerja sama yang telah terjalin antara Poltekindo dan UNDIRA.
Dalam sesi pelatihan ini, berbagai aspek penting dalam dunia UMKM dibahas oleh nara sumber dari UNDIRA, antara lain Kornelia Johana mengupas tuntas keterampilan komunikasi bagi pemimpin UMKM agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif. Ary membawakan materi mengenai pentingnya public speaking dalam membangun daya tarik bisnis. Kemudian, Ida Royani Damayanti menjelaskan bagaimana psikologi konsumen berperan dalam dunia digital, membantu pelaku usaha memahami pola pikir pelanggan dan cara memengaruhinya.
Suswinda Ningsih memberikan pelatihan praktis tentang cara menghasilkan foto produk UMKM yang menarik hanya dengan menggunakan smartphone. Lintang membahas pentingnya konten visual dan pengeditan video promosi agar pemasaran lebih efektif. May Rizdiana membahas tentang strategi pemasaran digital yang dapat meningkatkan jangkauan dan daya tarik bisnis. Iche mengupas strategi kreatif dalam memperluas dan mempertahankan pelanggan, sedangkan Dani menekankan pemanfaatan media sosial sebagai alat promosi yang efektif bagi UMKM.
Untuk nara sumber dari Poltekindo, Tatang Khalid Mawardi memberikan wawasan tentang pengetahuan dasar bahan tekstil bagi pelaku UMKM di bidang fesyen. Ia menekankan pentingnya memahami berbagai jenis bahan tekstil dan karakteristiknya, seperti katun fiber yang memiliki daya serap tinggi dan nyaman digunakan. Selain itu, ia juga menjelaskan struktur kain dan bahan baku agar pelaku usaha dapat memilih material yang tepat untuk produknya. "Menjadi penting bagi UMKM yang bergerak di bidang fesyen untuk memahami berbagai jenis bahan tekstil serta karakteristiknya guna mencapai hasil dan kualitas produk sesuai yang diharapkan." ungkap Tatang, selaku dosen Poltekindo.
Stella Budiarjo membahas peluang besar bagi UMKM di industri fesyen Indonesia, membahas tren yang berkembang serta potensi bisnis yang bisa dimanfaatkan. Stella, selaku dosen Poltekindo menyampaikan "penting mengetahui dan mengaplikasikan tren yang sedang berlangsung saat ini guna menarik lebih banyak customer"
Marco Rene Humolta mengupas tuntas strategi pendanaan bagi UMKM, mulai dari pendanaan pribadi dengan suntikan modal sendiri hingga reinvestasi profit untuk pengembangan usaha. Ia juga menjelaskan berbagai skema kredit, seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA) dengan bunga 10-36%, Kredit Modal Kerja (KMK) dengan bunga 12,5%-17% yang memerlukan agunan, serta Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tidak memerlukan jaminan tetapi harus digunakan untuk tujuan produktif dengan pengalaman usaha minimal dua tahun. Marco juga menegaskan pentingnya pencatatan keuangan yang rapih, pemisahan antara kebutuhan pribadi dan bisnis, serta kehati-hatian dalam mengajukan kredit agar tidak terjebak dalam pinjaman berbunga tinggi. “Yang paling penting ketika mengajukan kredit, kita tahu kesanggupan kita dan tidak memasukkan keinginan pribadi di dalamnya.” ujar Marco Sianturi, Dosen Poltekindo.
Dengan beragam materi yang disampaikan, acara ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga membekali para pelaku UMKM dengan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam bisnis mereka. Melalui sinergi antara Poltekindo dan UNDIRA, diharapkan UMKM dapat semakin berkembang dengan strategi yang inovatif, pemasaran yang efektif, serta pengelolaan keuangan yang lebih cermat. Dengan terus belajar dan beradaptasi dengan tren serta teknologi terkini, para pelaku usaha dapat memperkuat daya saing mereka dan membuka peluang lebih luas di industri yang semakin dinamis.