Program Go Global With Syle: Pendampingan UMKM Fashion Menuju Pasar Ekspor berhasil selesai dengan baik pada 30 April 2025 setelah melalui rangkaian pendampingan intensif selama hampir dua bulan. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat dengan Métier Academy bersama ESMOD Jakarta (Politeknik Kreatif Indonesia), yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas UMKM fashion agar siap bersaing di pasar ekspor. Selama periode 10 Maret hingga 30 April 2025, sebanyak 15 UMKM fashion terpilih dari berbagai daerah di Jawa Barat mendapatkan pendampingan terstruktur yang mencakup berbagai aspek penting dalam pengembangan bisnis fashion global.

Pendampingan dilakukan dalam 10 sesi pembelajaran intensif, masing-masing berdurasi enam jam, dengan materi yang diberikan untuk menjawab kebutuhan pasar internasional. Materi tersebut meliputi dasar-dasar tekstil untuk fashion, strategi pengembangan produk, pemahaman tentang fashion branding, serta strategi pemasaran dan branding digital. Melalui pendekatan ini, peserta tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga langsung menerapkannya dalam perencanaan dan pengembangan koleksi ekspor masing-masing brand.

Sebagai puncak dari program ini, seluruh peserta menampilkan koleksi busana siap ekspor mereka dalam format fashion show yang digelar pada sesi penutupan. Koleksi yang ditampilkan merupakan hasil dari proses riset pasar, eksplorasi produk, dan penyusunan strategi branding selama program berlangsung. Masing-masing brand menunjukkan identitas dan potensi yang kuat, mencerminkan kualitas dan daya saing produk fashion lokal di tingkat global.

Adapun 15 brand peserta yang mengikuti program ini adalah BOOLAO oleh Asep Rohman, ARAE oleh Masrur, Dama Kara oleh Nurdini Prihastiti, Sesasesa oleh Rasti Fitriana Fauziah, NEU MEN oleh Ashraf Fauzan Ramdhani, NAGUMI by Aya Fathya oleh Fathya Khairani, Celosia Etnik oleh Valeria Nisatama, Astiga Leather oleh Luthfi Muhammad Sidik, Batik Kakak oleh Fitri Apriyanti, Ulayya oleh Zahrotul Jannah, Viera Sutra Alam oleh Ruda Pratama, Dots Indonesia oleh Eka Adrianie, TeaTea Batik oleh Erlita Madeline Ariesy, Fiorellya by Dwee oleh Dwi Wahyuni, dan MY3SYA oleh Novianti. Seluruh peserta menampilkan semangat inovasi dan komitmen tinggi untuk mengembangkan brand mereka menuju pangsa pasar yang lebih luas.

Melalui program ini, harapannya seluruh peserta tidak hanya membawa pulang pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga semangat dan keberanian untuk terus melangkah maju ke pasar ekspor yang lebih luas. Metier Academy dan ESMOD Jakarta (Politeknik Kreatif Indonesia) merasa sangat terhormat dapat menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini. Kolaborasi seperti ini bukan hanya membantu UMKM untuk naik kelas, tetapi juga memperkuat ekosistem fashion Indonesia agar dapat hadir dan bersaing di kancah internasional.